Parkir Prabayar
Pernahkan Anda merasa kesal ketika sedang berpergian menggunakan
motor atau mobil dan harus membayar parkir tetapi si Tukang Parkir justru malas
untuk mengatur jalanan agar kita bisa berjalan? Pernahkah Anda berpikir bahwa
uang parkir yang kita bayarkan dan tanpa tanda bukti berupa karcis bisa
benar-benar masuk dalam pendapatan daerah? Atau Anda justru berpikir bahwa uang
parkir yang Anda bayarkan justru memperkaya si Tukang Parkir? Pernahkah Anda
berpikir uang yang Anda keluarkan untuk parkir jika diakumulasikan dalam
sebulan bisa untuk membeli sesuatu yang lebih Anda butuhkan?
Kita tidak bisa menyalahkan tukang parkir karena mereka juga sama
seperti kita yang berjuang mencari nafkah untuk bertahan hidup. Tapi bagaimana
dengan tukang parkir yang hanya mau menerima uang tanpa mau membantu
menyeberangkan atau menjaga kelancaran lalu lintas? Malah kadang menambah
kemacetan jalanan?
Bisa kita bayangkan pendapatan tukang parkir dalam seharinya tanpa
harus menyetorkannya ke pemda. Seharusnya pemerintah bertindak tegas
terhadap parkir nakal di daerah-daerah dengan menetapkan tarif standar parkir dan
memastikan uang yang diterima oleh tukang parkir sebagian benar-benar masuk
dalam kantong pemda dan digunakan sebagai sumber dana untuk memperbaiki
fasilitas umum. Dengan penggunaan karcis mungkin bisa sebagai tolak ukur jumlah
uang masuk yang diterima pemda. Mungkin dengan sistem 80% untuk tukang parkir
dan 20% untuk pemda bisa bermanfaat bagi keduanya.
Bagaimana dengan tukang parkir yang mendapatkan pemasukan sedikit?
Mereka bisa saja merugi dengan hal tersebut. Untuk menghindari hal tersebut,
saya memiliki sebuah terobosan terbaru yaitu dengan memanfaatkan parkir
prabayar.
Parkir prabayar adalah salah satu bentuk pembayaran parkir seperti
kita mengisi pulsa. Kita mengisi saldo untuk kartu parkir sesuai kebutuhan
tanpa jangka waktu. Mulai dari nominal Rp 20.000,00 sampai Rp 100.000,00. Setiap
pergi kita hanya perlu menunjukkan kartu parkir kepada petugas parkir, kemudian
tukang parkir akan memberikan karcis kepada kita yang ditulisi nomor kartu
parkir kita. Dan secara otomatis saldo dalam kartu prabayar kita akan
berkurang. Lalu bagaimana dengan kendaraan yang kita gunakan? Kendaraan yang
kita gunakan akan diberi sticker dengan hologram khusus yang menandakan bahwa
kita adalah pengguna parkir prabayar. Dengan tarif untuk motor Rp 1000,00 dan
mobil Rp 2000,00.
Jika saldo kartu prabayar kita habis, kita bisa mengisi ulangnya
dengan membelinya di toko-toko seperti penjualan voucher pulsa ataupun token
listrik.
Bagaimana dengan nasib penghasilan tukang parkir dengan
menggunakan sistem kartu prabayar? Para tukang parkir menukarkan karcis yang
berisi catatan nomor kartu parkir tadi dengan sejumlah uang di kantor desa atau
pemda setempat. Dengan perhitungan peruntungan 20% untuk pemerintah dan 80%
untuk tukang parkir tersebut.
Well, setidaknya dengan solusi parkir prabayar ini, mengurangi kekhawatiran
kita akan uang yang telah kita bayarkan kepada tukang parkir. Setidaknya uang
yang telah kita bayarkan untuk parkir bisa benar-benar masuk ke kas daerah
sehingga bisa membantu dalam upaya pembangunan dan perbaikan fasilitas umum. Tapi
jangan lupa, segala ide yang ada tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa
adanya mufakat, kerja sama dan kejujuran dalam pelaksanaannya.
0 komentar:
Posting Komentar