Jumat, 18 April 2014

Parkir Prabayar
Pernahkan Anda merasa kesal ketika sedang berpergian menggunakan motor atau mobil dan harus membayar parkir tetapi si Tukang Parkir justru malas untuk mengatur jalanan agar kita bisa berjalan? Pernahkah Anda berpikir bahwa uang parkir yang kita bayarkan dan tanpa tanda bukti berupa karcis bisa benar-benar masuk dalam pendapatan daerah? Atau Anda justru berpikir bahwa uang parkir yang Anda bayarkan justru memperkaya si Tukang Parkir? Pernahkah Anda berpikir uang yang Anda keluarkan untuk parkir jika diakumulasikan dalam sebulan bisa untuk membeli sesuatu yang lebih Anda butuhkan?

Kita tidak bisa menyalahkan tukang parkir karena mereka juga sama seperti kita yang berjuang mencari nafkah untuk bertahan hidup. Tapi bagaimana dengan tukang parkir yang hanya mau menerima uang tanpa mau membantu menyeberangkan atau menjaga kelancaran lalu lintas? Malah kadang menambah kemacetan jalanan?

Bisa kita bayangkan pendapatan tukang parkir dalam seharinya tanpa harus menyetorkannya ke pemda. Seharusnya pemerintah bertindak tegas terhadap parkir nakal di daerah-daerah dengan menetapkan tarif standar parkir dan memastikan uang yang diterima oleh tukang parkir sebagian benar-benar masuk dalam kantong pemda dan digunakan sebagai sumber dana untuk memperbaiki fasilitas umum. Dengan penggunaan karcis mungkin bisa sebagai tolak ukur jumlah uang masuk yang diterima pemda. Mungkin dengan sistem 80% untuk tukang parkir dan 20% untuk pemda bisa bermanfaat bagi keduanya.

Bagaimana dengan tukang parkir yang mendapatkan pemasukan sedikit? Mereka bisa saja merugi dengan hal tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, saya memiliki sebuah terobosan terbaru yaitu dengan memanfaatkan parkir prabayar.

Parkir prabayar adalah salah satu bentuk pembayaran parkir seperti kita mengisi pulsa. Kita mengisi saldo untuk kartu parkir sesuai kebutuhan tanpa jangka waktu. Mulai dari nominal Rp 20.000,00 sampai Rp 100.000,00. Setiap pergi kita hanya perlu menunjukkan kartu parkir kepada petugas parkir, kemudian tukang parkir akan memberikan karcis kepada kita yang ditulisi nomor kartu parkir kita. Dan secara otomatis saldo dalam kartu prabayar kita akan berkurang. Lalu bagaimana dengan kendaraan yang kita gunakan? Kendaraan yang kita gunakan akan diberi sticker dengan hologram khusus yang menandakan bahwa kita adalah pengguna parkir prabayar. Dengan tarif untuk motor Rp 1000,00 dan mobil Rp 2000,00.

Jika saldo kartu prabayar kita habis, kita bisa mengisi ulangnya dengan membelinya di toko-toko seperti penjualan voucher pulsa ataupun token listrik.

Bagaimana dengan nasib penghasilan tukang parkir dengan menggunakan sistem kartu prabayar? Para tukang parkir menukarkan karcis yang berisi catatan nomor kartu parkir tadi dengan sejumlah uang di kantor desa atau pemda setempat. Dengan perhitungan peruntungan 20% untuk pemerintah dan 80% untuk tukang parkir tersebut.

Well, setidaknya dengan solusi parkir prabayar ini, mengurangi kekhawatiran kita akan uang yang telah kita bayarkan kepada tukang parkir. Setidaknya uang yang telah kita bayarkan untuk parkir bisa benar-benar masuk ke kas daerah sehingga bisa membantu dalam upaya pembangunan dan perbaikan fasilitas umum. Tapi jangan lupa, segala ide yang ada tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya mufakat, kerja sama dan kejujuran dalam pelaksanaannya.


A Bachelor of Communication, a Certified Google Partner and Campaign Manager at DGPro Digital Agency.

0 komentar:

Posting Komentar

Start Work With Me

Contact Us
SILVIA ARIYA MARETA
+6285643137317
Purwokerto, Indonesia